1. Pertempuran Surabaya
a. Latar belakang : Inggris melanggar
kesepakatan dengan Indonesia.
Isi
kesepakatan itu adalah :
i.
Inggris
berjanji bahwa diantara mereka tidak terdapat angkatan perang Belanda.
ii.
Disetujuinya
kerja sama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketentraman.
iii.
Akan
dibentuk kontak biro sehingga kerja sama dapat terlaksana sebaik-baiknya.
iv.
Inggris
hanya akan melucuti senjata Jepang saja.
b. Perang dimulai karena pada tanggal 9
November 1945, tentara Inggris menyebarkan ultimatum agar pemimpin bangsa
Indonesia dari semua pihak di Surabaya harus menyerah, dan melucuti senajata
mereka, tapi pihak Indonesia menolak.
c. Pertempuran skala besar ini terjadi tanggal 10 November 1945 dan
berlangsung selama tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
2.
Pertempuran Ambarawa.
a. Latar belakang :
i.
Kedatangan
Sekutu-Inggris ke Indonesia yang diboncengi oleh orang-orang NICA (Nederland
Indische Civil Administration) yang menyebabkan perlawanan dari para pemuda.
ii.
Sekutu
melanggar perjanjian genjatan senjata, yang berisi :
1. Pihak sekutu tetap menempatkan pasukannya
di Magelang untuk melindungi dan mengurus evakuasi APWI (Allied Prisoners Wars
and Interneers). Jumlah pasukan dibatasi sesuai dengan keperluan itu.
2. Jalan Ambarawa-Magelang terbuka sebagai
jalur lalu lintas Indonesia-Sekutu.
3. Sekutu tidak akan mengakui aktivitas Nica
dalam badan-badan yang ada di bawahnya.
b. Pertempuran dimulai pada tanggal 20
November 1945 sampai 15 Desember 1945 untuk kemenangan Indonesia.
3.
Pertempuran Medan Area
a. Lokasi : Medan/13 Oktober 1945 –
November 1946
b. Sebab : NICA membonceng Sekutu,
ingin menguasai medan
c. Pertempuran
Pada tanggal 1 desember 1945, pihak sekutu-inggris memasang papan yang
bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di daerah pinggiran kota Medan. Pada
tanggal 10 nya mereka berusaha menghancurkan konsentrasi TKR di Trepes.
Pada tanggal 10 Agustus 1946, diselenggarakan pertemuan di Tebing
Tinggi antara para komando pasukan yang berjuang di Medan dan dibentuk satu
komando yaitu Komando Resimen Laskar
Rakyat Medan Area. Itu terdiri dari empat sector. Markas Komando Resimn
berkedudukan di Sudi mengerti, Trepes. Dibawah komando itulah mereka meneruskan
perjuangannya.
4.
Bandung Lautan Api
a. Lokasi : Bandung/23 Maret 1946
b. Sebab
: NICA membonceng Sekutu, ingin menguasai Bandung
c. Akibat
: Para pejuang membakar gedung-gedung di Bandung bagian Selatan agar tidak
digunakan oleh musuh hasilnya salah satu pejuang Indonesia, Moh. Toha gugur
5.
Peristiwa Merah Putih di Manado
Terjadi tanggal 14 Februari 1946 di Manado. Sekitar 600 orang pasukan
dan pejabat Belanda berhasil ditahan. Pada 16 Februari 1946 mereka menyatakan
bahwa kekuasaan di Manado telah berada di tangan Indonesia..
14 Februari 1946.Dr. Sam Ratulagi, Gubernur Sulawesi memerintahkan
Badan Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat membuat petisi yang ditandatangani
oleh 540 pemuka masyarakat Sulawesi. Dalam petisi itu dinyatakan bahwa Sulawesi
tidak bisa pisah dengan Indonesia, karenanya ia ditangkap dan dibuang ke Serui
(Irian Barat dan sekarang Papua).
6.
Pertemuan Margarana (20 Nopember 1946)
Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946, lebih kurang 2000 tentara Belanda
mendarat di Pulau Bali. Letnan Kolonel I Gustio Ngurah Rai, yaitu pimpinan
Laskar bali menghadap ke Markas Tertinggi TKR di Yogyakarta.
Setelah berhasil menghimpun pasukannya, tanggal 18 Nopember 1946,
Ngurah dan pasukannya melakukan serangan pada Markas belanda di kota tabanan.
Dan Ngurah akhirnya menang.
Pada tanggal 20 Nopember 1946 mereka mengalami kekalahan, oleh
karenanya Belanda mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengepung Bali. Daerah
Margarana diserang dengan tiba-tiba terjadilah pertempuran sengit. Setiap
tanggal 20 Nopember selalu diperingati oleh rakyat Bali Hari Pahlawan Margarana
karena dulu Ngurah gugur dalam peran puputan.
7.
Perjanjian Linggarjati
Diadakan pada 10 Nopember 1946.
Pemerintah Inggris mengirim Sir Archibald Clark Kerr sebagai duta istimewa ke
Indonesia. Perundingan
dilanjutkan di Belanda, di kota Hooge
Veluwe bulan April 1946. Hasil perundingan terdiri dari 17 pasal yang
antara lain berisi:
i.
Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan
Madura.
iii.
Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk
negara RIS.
iv.
Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam
Commonwealth /Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda
sebagai kepala uni.
8.
Agresi
Militer I
a. Lokasi
& tanggal : Wilayah RI/21 Juli 1947
b. Sebab
:
Persengketaan
setelah Perjanjian Linggajati. Belanda melancarkan serangan besar-besaran
ke wilayah RI.
c. Akibat
:
Sebagian daerah Jawa Tengah, jawa Timur, Jawa Barat,
Sumatera Timur, Sumatera Selatan dikuasai Belanda. Kecaman dari Dewan
Keamanan PBB. DK PBB memerintahkanBelandamenghentikan agresi militernya.
9.
Perjanjian
Renville
a. Lokasi
& tanggal : Kapal Renville di teluk Jakarta/17 Januari 1948
b. Sebab
:
DK PBB membentuk KTN (Komisi Tiga Negara):
Australia, Beligia, Amerika Serikat, untuk menyelesaikan masalah
Indonesia-Belanda.
c. Akibat
:
Perundingan antara KTN, Indonesia dan Belanda. Isi
Perjanjian sangat merugikan Indonesia karena wilayah RI semakin sempit:
i.
wilayah RI hanya sebagian wilayah Jawa Tengah,
sebagian kecil Jawa Timur, Banten, dan Sumatera.
ii.
Pasukan RI ditarik mundur dari daerah-daerah
yang dikuasai Belanda.
iii.
Belandatetap berdaulat atas seluruh
wilayah Indonesia sampai diserahkan pada RIS yang segera dibentuk.
iv.
RIS sejajar dengan belandadalam Uni
Indonesia-Belanda.
v.
Sebelum RIS terbentuk, Belandadapat
menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
vi.
Ibukota RI dipindahkan dari Jakarta ke
Yogyakarta.
d. Tokoh
yang berperan :
i.
Mr. Amir Syarifuddin (Indonesia)
ii.
Richard Kirby (Australia)
iii.
Paul Van Zeeland (Belgia)
iv.
Frank Graham (Amerika Serikat)
10.
Agresi Militerbelanda II
a. Lokasi
: Wilayah RI/19 Desember 1948
b. Sebab
:
Penolakan RI terhadap tuntutan Belanda untuk
membentuk pemerintahan peralihan yang berdaulat pada ratu Belanda
c. Akibat
:
i.
Belanda menduduki ibukota RI, Yogyakarta.
ii.
Presiden Sukarno mengirimkan mandate melalui
radio kepada mentri kemakmuran, mr. Syafruddin Prawiranegara, untuk membentuk
Pemerintah Darurat RI (PDRI) dengan ibukota Bukittinggi.
iii.
Perang Gerilya dipimpin Jendral Sudirman.
iv.
Kecaman dari berbagai Negara tetangga. 24
januari 1949, DK PBB mengeluarkan perintah
agarbelandamenghentikan agresimiliternya dan membebaskan semua tahanan
politik. Perundingan kembali dengan komisi PBB untuk Indonesia, UNCI (United
Nation Comission for Indonesia).
d. Tokoh
yang berperan : Jendral Sudirman, Mr. Syafruddin Prawiranega
11.
Pemerintahan
darurat republik indonesia
Pada tanggal 19 Desember 1948 sebelum pemerintah
Indonesia ditawan maka mengadakan rapat di Gedung Negara Yogyakarta yang
menghasilkan kesepakatan sebagai berikut.
a. Memberi
kuasa penuh kepada Mr. Syarifuddin Prawiranegara (Menteri Kemakmuran RI) untuk
membentuk PDRI di Sumatera.
b.
Kepada A.A Maramis, L.N Palar, dan
Soedarsono dperintahkan untuk membentuk PDRI di India bila Mr. Syarifuddin
Prawiranegara gagal di Sumatera.
c.
Presiden, wakil presiden, dan petinggi
lainnya akan tinggal di ibu kota dengan resiko ditawan oleh Belanda tetapi tetap
berdekatan dengan KTN.
Tanggal 13 Juli 1949 para pemimpin PDRI melakukan
pertemuan dengan pimpinan Indonesia yang di tawan di Bangka. Hasil pertemuan
itu antara lain :
a. PDRI
menyerahkan keputusan mengenai hasil perundingan Roem-Royen kepada kabinet, Badan
Pekerja KNIP, dan pimpinan TNI.
b. Pada
tanggal 13 Juli 1949, Syafruddin Prawiranegara menyerahkan mandat secara resmi
kepada Wakil Presiden Hatta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar